SKOR.id - Mario Balotelli kembali berkarier di Liga Italia (Serie A), setelah resmi diumumkan menjadi pemain baru Genoa.Sejak meninggalkan Inter Milan pada tahun 2007, Genoa menjadi klub ke-10 yang dibela oleh Mario Balotelli.Pada awal kariernya, Mario Balotelli dikenal sebagai salah satu penyerang berbahaya dengan bakat besar.Namun, kehidupan malam, aktivitas di luar lapangan, hingga berbagai macam kontroversi membuat kariernya meredup.Kini Super Mario telah berumur 34 tahun, usia yang tak lagi muda untuk seorang pesepak bola, bergabung ke Genoa bagaikan kesempatan terakhir baginya untuk bersinar.Genoa masih berkompetisi di kasta tertinggi Liga Italia, Serie A, meski berada di dasar klasemen dengan koleksi enam poin dari 10 laga.Balotelli sempat menganggur sejak Juli 2024, setelah kontraknya tak diperpanjang oleh klub asal Turki, Adana Demirspor.Ketika membela Adana Demirspor, Balotelli mampu menceploskan 26 gol dan delapan assist dalam 51 pertandingan.Penampilan tersebut bisa menjadi modal awal bagi Balotelli untuk kembali beraksi di Liga Italia, kompetisi awal ia memulai karier.Bermain di kompetisi level atas seperti Liga Italia tentu menjadi kesempatan bagi Balotelli untuk menunjukkan bahwa dirinya belum habis.Balotelli juga mendapatkan kepercayaan dari pelatih Genoa, Alberto Gilardino, yang yakin Super Mario akan membantu di masa sulit Genoa.Kembali ke Italia membuat eks Manchester City itu sudah tidak sabar untuk membantu Gila (Alberto Gilardino)."Saya bersemangat, sejujurnya saya tidak ingin berbicara, saya ingin memulai. Apakah saya memiliki semangat seperti yang dikatakan Gila? Anda akan melihatnya," ujar Balotelli."Salam untuk para penggemar, sampai jumpa di stadion. Semoga yang terbaik, saya akan memberikan segalanya. Kapan saya akan siap? Semoga segera," ujar Balotelli menambahkan.Pada pertandingan giornata ke-10 Liga Italia 2024-2025, Genoa tumbang di tangan Fiorentina dengan skor 0-1.Balotelli belum tampil pada pertandingan ini karena kondisi kebugarannya belum memungkinkan.Pemain berposisi penyerang itu total mencetak 52 gol dalam 141 penampilan di Serie A, bersama Inter Milan, AC Milan, dan Brescia.Sedangkan ketika membela Timnas Italia, ia menorehkan 14 gol dalam 36 penampilan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/rPJ_pQ_NUQM?si=2pZo1L-tE281VZXr" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mario Balotelli kembali ke Liga Italia (Serie A), setelah bergabung ke Genoa secara bebas transfer.

Liga Italia

Merapat ke Genoa, Kesempatan Terakhir Mario Balotelli Buktikan Diri

SKOR.id - Mateo Retegui kini masuk ke dalam jajaran elit penyerang Italia, berkat penampilan gemilangnya bersama Atalanta musim ini di ajang Liga Italia (Serie A).Tercatat dalam tujuh pertandingan di ajang Liga Italia 2024-2025, Mateo Retegui berhasil mencetak tujuh gol untuk Atalanta, jumlah yang membuat dirinya sejajar dengan para seniornya dari negeri pizza tersebut.Pada laga melawan Genoa di pekan ketujuh Liga Italia 2024-2025, Mateo Retegui mencatatkan hat-trick yang membuat dirinya membukukan tujuh gol sejauh ini di kompetisi tersebut.Berkat gol ini, Mateo Retegui kini masuk ke dalam daftar pemain Italia tertajam dalam tujuh pertandingan awal di ajang Liga Italia.Catatan ini ia torehkan pada musim perdananya sebagai pemain Atalanta, setelah sebelumnya membela Genoa, klub yang ia bobol tiga kali di pekan ketujuh.Penyerang kelahiran San Fernando, Argentina tersebut, mengawali penampilannya di Liga Italia musim ini dengan sumbangan dua gol untuk Atalanta, saat menundukkan Lecce 4-0.Sempat mencetak satu gol ketika Atalanta kalah 1-2 dari Torino pada pekan kedua, Mateo Retegui gagal membobol gawang Inter Milan saat timnya takluk 0-4.Torehan golnya bertambah satu saat Atalanta menang 3-2 melawan Fiorentina, tetapi ia gagal mencetak gol saat kalah 2-3 dari Como dan imbang 1-1 melawan Bologna.Baru pada pekan ketujuh torehan golnya melejit, berkat tambahan tiga gol ke gawang Genoa.Catatan tujuh gol dalam tujuh pertandingan membuat Retegui menyamai catatan pemain Italia lainnya, seperti Mario Balotelli, Emiliano Bonazzoli hingga Dario Hubner.Mario Balotelli pernah mencatatkannya di musim 2012-2013, penyerang kelahiran Palermo itu melakukannya di tengah musim saat dipinjamkan Manchester City.Memulai perjalannya di pekan ke-23, Mario Balotelli mencetak gol ke gawang Udinese (2), Cagliari (1), Parma (1), Genoa (1), dan Palermo (2).Sempat absen melawan Lazio karena cedera, Balotelli hanya gagal menjebol gawang Inter Milan dan Chievo Verona dalam tujuh laga perdananya di Liga Italia musim 2012-2013, total musim itu ia mencetak 12 gol.Sebelum Balotelli pemain Italia lain yang mecatat tujuh gol dalam tujuh laga adalah Emiliano Bonazzoli, yang melakukannya bersama Sampdoria di musim 2005-2006.Emiliano Bonazzoli mencetak tujuh gol ke gawang Reggina (1), AC Milan (1), Treviso (2), Messina (2), dan Ascoli (1), total ia menceploskan tujuh gol di musim tersebut.Cedera parah saat melawan Udinese di pekan ke-17 membuatnya harus melewatkan sisa musim 2005-2006 bersama Sampdoria.Sementara itu Dario Hubner lebih dulu mencatatkan diri sebagai pemain Italia yang menorehkan tujuh gol dalam tujuh laga di Liga Italia, tepatnya musim 2001-2002 bersama Piacenza.Dario Hubner menorehkannya melawan AS Roma (1), Chievo (2), Torino (2), dan Parma (2), total ia menorehkan 24 gol di musim itu, sejajar dengan penyerang Juventus, David Trezeguet.Berikut ini daftar pemain Italia dengan gol terbanyak dalam 7 laga perdana di Liga Italia1. Filippo Inzaghi Klub: Atalanta Musim: 1996-1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 242. Pasquale Luiso Klub: Piacenza Musim: 1996-1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 143. Dario Hubner Klub: Brescia Musim: 1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 164. Roberto Baggio Klub: Bologna Musim: 1997-1998 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 225. Luca Toni Klub: Fiorentina Musim: 2005-2006 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 316. Alberto Gilardino Klub: Fiorentina Musim: 2008-2009 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 197. Dario Hubner Klub: Piacenza Musim: 2001-2002 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 248. Emiliano Bonazzoli Klub: Sampdoria Musim: 2005-2006 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 99. Mario Balotelli Klub: AC Milan Musim: 2012-2013 *mulai tengah musim Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 1210. Mateo Retegui Klub: Atalanta Musim: 2024-2025 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: *musim masih berlangsung<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nlSL-x4rnbA?si=tCwA79xFWR_jkDp2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mateo Retegui samai catatan Mario Balotelli hingga Dario Hubner di Liga Italia

Cetak 7 Gol, Mateo Retegui Samai Rekor Mario Balotelli hingga Dario Hubner

SKOR.id – UEFA Euro 2024 sudah memasuki semifinal, yang diawali duel antara Spanyol melawan Prancis di Munich Football Arena, Jerman, Rabu (10/7/2024) mulai pukul 02.00 dini hari WIB nanti.&nbsp;Sudah tidak mengherankan bila sejak turnamen sepak bola antarnegara Eropa ini pertama digelar pada 1960, beragam intrik hingga drama terjadi di partai semifinal.&nbsp;Berikut Skor.id coba memilih enam pertandingan semifinal Piala Eropa terbaik sekaligus paling menarik sepanjang sejarah.Prancis 4-5 Yugoslavia, 1960Laga pertama di putaran final Euro langsung menetapkan standar yang sangat tinggi. Kedua tim terkunci bersama pada skor 1-1. Tetapi, Francois Huette membuat Les Bleus unggul pada menit ke-43 dan dia kemudian menambahkan gol kedua untuk menjadikannya 4-2 pada laga di Parc des Princes, Paris, Prancis, tersebut.Yugoslavia tampaknya akan kalah. Namun, mereka malah memberikan kejutan bagi tim tuan rumah dengan mencetak tiga gol hanya dalam waktu lima menit. Ini masih menjadi pertandingan dengan skor tertinggi dalam waktu normal di Piala Eropa.Yugoslavia 2-4 Jerman Barat, 1976Juara bertahan Jerman Barat dibayangi kekalahan di Belgrade sampai pelatih Helmut Schon memasukkan pemain pengganti paling inspiratif sepanjang sejarah. Danilo Popivod dan Dragan Dzajic membuat tuan rumah Yugoslavia memimpin 2-0, yang tampak kuat meski Heinz Flohe sudah memperkecil ketertinggalan Jerman Barat.&nbsp;Semua berubah ketika Schon memasukkan pemain yang belum pernah membela Jerman Barat, Dieter Muller, 11 menit sebelum peluit panjang. Sentuhan pertama Muller memaksa digelarnya extra time dan ia mencetak dua gol lagi dalam rentang empat menit untuk membawa Jerman Barat menang. Muller kembali mencetak satu gol saat timnya kalah adu penalti dari Cekoslovakia di final.Prancis 3-2 Portugal (extra time), 1984Usai kegagalan pada 1960, Prancis akhirnya untuk kali pertama menembus final Euro, 24 tahun kemudian. Tampil dominan berkat sang maestro Michel Platini, Prancis unggul lebih dulu lewat Jean-Francois Domergue dan sepertinya akan menang sampai Rui Jordao mencetak gol pada menit ke-74.Striker Portugal itu kembali mencetak gol di extra time. Tetapi, Domergue membuat gol penyeimbang (2-2) dan Platini memastikan kemenangan Les Bleus&nbsp;satu menit sebelum extra time&nbsp;usai pada laga menegangkan di Stade Velodrome, Prancis, itu.Jerman Barat 1-2 Belanda, 1988Performanya di final mungkin lebih diingat publik. Namun, upaya Marco van Basten di semifinal Euro 1988 memiliki nilai tersendiri.&nbsp;Bermaksud membalas kekalahan dari rival abadi di final Piala Dunia 1974, Belanda justru dibayangi nasib serupa saat Lothar Matthaus mencetak gol lewat penalti pada menit ke-55 pada laga di rumah Jerman Barat, Hamburg.Sekira 19 menit kemudian, Ronald Koeman (kini pelatih Timnas Belanda) berhasil menyamakan skor dengan cara yang sama. Ketika extra time&nbsp;sudah di depan mata, Van Basten dengan dingin memastikan kemenangan Belanda hanya dua menit sebelum peluit panjang berbunyi.Jerman 3-2 Turki, 2008&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">⏪🇩🇪 Philipp Lahm's late winner vs Turkey 😱 How did you react to 𝙏𝙃𝙄𝙎 goal? 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/TBT?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#TBT</a> | <a href="https://twitter.com/philipplahm?ref_src=twsrc%5Etfw">@philipplahm</a> | <a href="https://twitter.com/DFB_Team_EN?ref_src=twsrc%5Etfw">@DFB_Team_EN</a> <a href="https://t.co/AgkyiMpJcu">pic.twitter.com/AgkyiMpJcu</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1486701275613855748?ref_src=twsrc%5Etfw">January 27, 2022</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Disorot usai kehebatannya mencetak gol telat pada ajang di Austria dan Swiss, Turki akhirnya merasakan duel sengit nan klasik menghadapi Jerman di empat besar.&nbsp;Tanpa sejumlah pemain intinya, pasukan Fatih Terim memimpin sekali melalui Ugur Boral, meskipun Bastian Schweinsteiger dengan cepat menyamakan kedudukan dan Miroslav Klose memberi Jerman keunggulan dengan waktu tersisa 11 menit.&nbsp;Turki tentu saja membalasnya lewat gol Semih Senturk di tiang dekat. Namun, lewat sebuah umpan satu-dua, Philipp Lahm melepaskan tembakan melambung ke tiang dekat kiper Rustu Recber pada menit ke-90 untuk membawa Jerman ke final.Jerman 1-2 Italia, 2012Die Mannschaft berhasil melaju ke empat besar dengan memenangi keempat pertandingan Euro di Polandia dan Ukraina. Dibutuhkan sesuatu yang istimewa untuk menghentikan laju sang raksasa.Namun, Italia memiliki Mario Balotelli, striker yang tidak pernah terkejut dengan peristiwa besar. Ia menyundul umpan silang Antonio Cassano untuk mencetak gol pertama Gli Azzurri di semifinal Euro 2012 dan kemudian mencetak gol kedua melewati Manuel Neuer dalam waktu 36 menit.&nbsp;Jerman, yang saat itu sedang memburu 15 kemenangan berturut-turut dalam pertandingan kompetitif, tidak pernah pulih. Penalti oleh Mesut Ozil di tambahan waktu hanya memberi mereka hiburan saat itu.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fq6eKXk6oko?si=I8RPGSWPPpTQeIHE" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Latest Articles - Mario Balotelli

Merapat ke Genoa, Kesempatan Terakhir Mario Balotelli Buktikan Diri

Cetak 7 Gol, Mateo Retegui Samai Rekor Mario Balotelli hingga Dario Hubner

6 Laga Menarik Semifinal dalam Sejarah Piala Eropa